Senin, 07 Januari 2013

Poems 3


PERUBAHAN

Musim saja berganti
Begitu juga dengan cuaca
Kehidupan selalu berganti
Kadang berubah

Berubah bentuk
Berubah semuanya
Manusia,hewan dan juga kota
Dari yg hidup sampai yg mati

Warna rambut sampai kulit
Semuanya mengalami perubahan

Hanya kamu yg tidak berubah

TELEPATI

Terbersit kata rindu ketika mulut ini tak bisa berucap
Tersimpan kata kangen ketika mata tak bisa menatap
Terpendam kata rindu ketika telinga tak bisa mendengar
Tertimbun kata kangen ketika kaki tak bisa melangkah

Semuanya hanya menjadi penyesalan
Bagaikan robot yg kehabisan baterai
Andai saja kamu bisa membaca perasaan
Aku tak perlu berucap,melangkah,mendengar ataupun menatap
Kamu pasti tahu rasa ini

BAU HUJAN

Yang aku rindu dari musim hujan yaitu ketika bau air hujan pertama yg turun
Yang aku rindu dari musim kemarau ketika bau matahari yg sangat menyengat di siang hari
Yang aku rindu dari keduanya ketika air hujan yg turun tiba - tiba di kemarau yg panas
Bau khas yg bercampur antara air hujan dan tanah yg telah lama kehausan

Yang aku rindu darimu adalah bau dari tubuhmu, bukan parfummu
Tapi aku lebih suka campuran bau tubuhmu dan bau tubuhku ketika kita saling bersentuhan
Rasanya tak ingin melepasnya
Sayang, kini baumu sudah berubah
Berbau kembang 7 rupa

BERTEMU UNTUK BERPISAH

Setiap pertemuan ada perpisahan
Ada yg datang dan juga ada yg pergi
Kelahiran dan kematian
Begitulah siklus hidup

Menikmati pertemuan yg terjadi
Tidak semudah menikmati sebuah perpisahan
Begitu pula dengan yg lahir dan mati

Pertemuan ini begitu berkesan karena ada kamu,kamu,kamu,kamu dan kamu
Menjadi lebih berwarna seperti pelangi
Walaupun awan gelap suka datang untuk menutup indahnya pelangi
Tapi aku yakin pelangi itu akan datang setelah awan gelap

Walaupun nantinya warna pelangi itu ada yg menghilang
Aku yakin akan datang warna pelangi lainnya
Perpisahan tak semudah pertemuan
Begitu sebaliknya
Ada yg ditinggal dan meninggalkan

Hanya ada 4 kata
Selamat datang :)
Selamat tinggal :(

MENUNGGU YANG TIDAK PASTI

menunggumu beberapa detik tidak masalah bagiku
menunggumu beberapa menit itu hanya sebentar
menunggumu beberapa jam sambil ku meminum susu putih hangat
menunggumu beberapa hari ku isi dengan liburan
menunggumu beberapa minggu rasa rindu melanda
menunggumu beberapa bulan rindu ini tak terelakkan ingin bertemu
menunggumu beberapa tahun kau pun tak kembali
menunggumu sepanjang waktu rindu ini sudah membeku terlalu lama
terlalu lama menunggu kamu kembali

kapan kamu pulang?
haruskah aku yg menjemputmu agar kita bisa bertemu dan bersama lagi?
mencairkan rindu yg telah membeku terlalu lama
tunggu aku, aku yang akan menjemputmu
bersabarlah

HUJAN YANG HANGAT

Dikala hujan turun
Rindu yg tersimpan muncul kembali
Teringat sebuah kisah hujan
Dimana kita bermandi bersama

Rintikan yg kami anggap sepele
Ternyata merasa terpanggil untuk bertambah besar
Kami pun terpaksa terus berjalan
Membasahi seluruh tubuh ini

Kedinginan lalu sedikit kehangatan
Lebih hangat ketika berada dekat api unggun di malam hari
Kehangatan yg membuat nyaman
Walau terkadang dingin ini terus menyerang

Hembusan angin kencang menambah hujan semakin deras
Cuaca menjadi semakin dingin
Seandainya aku dirumah, pasti sudah tertidur pulas
Tapi disini aku menjadi semakin hangat seperti dirumah

Selokan yg tidak kuat menampung air telah meluap
Bercampur dengan tanah dan lumpur
Air dijalan menjadi hitam kecokelatan
Aku hanya bisa diam,menunggu dan melihat

Aku hanya ingin tetap hangat di cuaca seperti ini
Bersama kamu

BERSYUKUR

Aku berpikir kenapa semut itu kecil?
Lalu timbul pertanyaan lagi kenapa gajah bisa sangat besar
Pemikiran ini semakin jauh
Kenapa tubuhku kecil dan badan dia besar?
Padahal makanan kita tidak jauh berbeda

Membayangkan semut sebesar gajah dan gajah sebesar semut
Sayangnya mereka tidak terlalu memikirkannya
Mereka tetap bisa hidup dan mungkin bahagia

Terlalu banyak kata tak adil yg terucap
Jika selalu ada perbandingan
Terlalu monoton untuk menjalani kehidupan
Jika selalu ada persamaan

Bersyukur!
Satu kata yg kadang suka dilupakan
Hidup ini menjadi adil ketika ada kata bersyukur

PERMANEN

Bukannya aku takut
Bukannya aku tidak berani
Bukannya aku pengecut
Bukannya aku pemalu

Bukankah diam itu emas
Bukankah emas itu memiliki ciri
Pastinya berbeda dengan perak dan perunggu

Kalau bersabar itu baik kenapa tidak
Menunggu sepertinya bukan pekerjaan berat
Yang berat itu memikul kantung beras

Temporer atau permanen
Permanen lebih baik sepertinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar