Rabu, 30 Januari 2013

New Poems


Cinta sendiri

Memendam rasa tak berani tuk ucap kata
Susunan kata yg terpecah
Semakin ingin ku membisu

Hanya berani melihat bayangmu dikejauhan
Itu pun sudah cukup
Menatap matamu saja aku tak berani
Aku takut terhipnotis lagi

Aku suka ketika kamu berbisik
Suara indahmu menidurkanku
Biarkan aku membisu
Biarlah kamu tak tahu
Biarkan mata ini yg berbicara

Dibalik

Dibalik sebuah senyuman ada sebuah ciuman
Dibalik kerinduan ada sebuah pelukan
Dibalik sebuah sindiran ada sebuah pujian
Dibalik kekeliruan ada sebuah pembenaran

Dibalik dirimu ada aku
Didepanmu ada aku
Disampingmu ada aku

Dibalik semua itu ada aku dan kamu

Sesal

Ketika penyesalan datang
Gundah gulana terasa
Ingin mengulang waktu
Pergi dengan mesin waktu menjelajah masa
Memperbaiki masa yg hilang

Kembali ke masa kini
Dengan hati riang
Masa kini cerah

Pergi ke masa depan
Dengan mesin waktu yang lalu
Mengawasi aku seperti apa
Ekspektasi berbanding terbalik
Harapan dan realita tidak selalu berkesinambungan
Mereka seakan selalu bermusuhan

Dengan mesin waktu aku selalu menjelajah masa
Dengan mesin waktu aku menjelajah aku
Aku dijelajah aku dan aku menjelajah aku
Dengan mesin waktu aku penuh sesal
Karena mesin waktu aku menyesal

Cerita Cahaya

Ketika matahari sudah waktunya muncul
Pohon dan tanah pun ikut bangun
Memulai untuk bekerja disetiap pagi yg cerah
Bercengkrama dengan cahaya sang surya
Menikmati kehangatan yg diberikan

Burung - burung mulai berkicau
Seperti alarm yg akan membangunkanku
Seakan menyuruhku untuk keluar
Melihat cahaya yg indah dan menikmati kehangatan yg diberikan

Sebuah cahaya yg dapat menghidupi hidup
Membangunkan yg tertidur
Membesarkan yg kecil

Untung saja kau tidak memasang tarif untuk cahayamu
Semua makhluk selalu bisa merasakannya
Sayangnya orang sepertiku suka serakah dan tidak peduli
Ya, karena kami makhluk paling sempurna

Terbuai

Ombak yg bergemuruh
Membuat suasana menjadi riuh
Hati yg peluh menunggu suka cita
Dalam duka yg tak terpera

Pasir yg berbisik
Mendesis bagaikan ular
Menetralkan bisa dengan BISA

Terenyuh ku memandang
Ombak yg menggulung
Pasir yg digulung
Menghancurkan batu yg diam

Hanya angin yg berhembus
Mengantar bau pada hidung
Mengembalikan sebuah cerita yg lalu
Kini, bersama angin aku terbuai

Good Morning Love!

Menunggu mentari bersinar
Aku memutar lagu selamat pagi
Sebagai sapaan pagiku kepadamu
Yang aku yakin kamu masih tertidur menghadap kekiri

Kubiarkan lagu itu terdengar pelan
Mengalun dengan indah

Secercah cahaya mulai memaksa
Memasuki di sela-sela tirai
Lagu ini masih belum selesai
Sinarnya menyinari rambutnya yg hitam
Hangatnya terasa dipori-pori kulit ini

Terlihat sebuah sunggingan senyum darimu
Seperti tersadar akan sesuatu
Matamu terbuka perlahan
Seperti ada lem yg merekat

Sebuah bibir tebal dan merah mendarat di keningmu
Sambil mengucap 'Good Morning Love'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar