Cinta sendiri
Memendam
rasa tak berani tuk ucap kata
Susunan
kata yg terpecah
Semakin
ingin ku membisu
Hanya
berani melihat bayangmu dikejauhan
Itu
pun sudah cukup
Menatap
matamu saja aku tak berani
Aku
takut terhipnotis lagi
Aku
suka ketika kamu berbisik
Suara
indahmu menidurkanku
Biarkan
aku membisu
Biarlah
kamu tak tahu
Biarkan
mata ini yg berbicara
Dibalik
Dibalik
sebuah senyuman ada sebuah ciuman
Dibalik
kerinduan ada sebuah pelukan
Dibalik
sebuah sindiran ada sebuah pujian
Dibalik
kekeliruan ada sebuah pembenaran
Dibalik
dirimu ada aku
Didepanmu
ada aku
Disampingmu
ada aku
Dibalik
semua itu ada aku dan kamu
Sesal
Ketika
penyesalan datang
Gundah
gulana terasa
Ingin
mengulang waktu
Pergi
dengan mesin waktu menjelajah masa
Memperbaiki
masa yg hilang
Kembali
ke masa kini
Dengan
hati riang
Masa
kini cerah
Pergi
ke masa depan
Dengan
mesin waktu yang lalu
Mengawasi
aku seperti apa
Ekspektasi
berbanding terbalik
Harapan
dan realita tidak selalu berkesinambungan
Mereka
seakan selalu bermusuhan
Dengan
mesin waktu aku selalu menjelajah masa
Dengan
mesin waktu aku menjelajah aku
Aku
dijelajah aku dan aku menjelajah aku
Dengan
mesin waktu aku penuh sesal
Karena
mesin waktu aku menyesal
Cerita Cahaya
Ketika
matahari sudah waktunya muncul
Pohon
dan tanah pun ikut bangun
Memulai
untuk bekerja disetiap pagi yg cerah
Bercengkrama
dengan cahaya sang surya
Menikmati
kehangatan yg diberikan
Burung
- burung mulai berkicau
Seperti
alarm yg akan membangunkanku
Seakan
menyuruhku untuk keluar
Melihat
cahaya yg indah dan menikmati kehangatan yg diberikan
Sebuah
cahaya yg dapat menghidupi hidup
Membangunkan
yg tertidur
Membesarkan
yg kecil
Untung
saja kau tidak memasang tarif untuk cahayamu
Semua
makhluk selalu bisa merasakannya
Sayangnya
orang sepertiku suka serakah dan tidak peduli
Ya,
karena kami makhluk paling sempurna
Terbuai
Ombak
yg bergemuruh
Membuat
suasana menjadi riuh
Hati
yg peluh menunggu suka cita
Dalam
duka yg tak terpera
Pasir
yg berbisik
Mendesis
bagaikan ular
Menetralkan
bisa dengan BISA
Terenyuh
ku memandang
Ombak
yg menggulung
Pasir
yg digulung
Menghancurkan
batu yg diam
Hanya
angin yg berhembus
Mengantar
bau pada hidung
Mengembalikan
sebuah cerita yg lalu
Kini,
bersama angin aku terbuai
Good Morning Love!
Menunggu
mentari bersinar
Aku
memutar lagu selamat pagi
Sebagai
sapaan pagiku kepadamu
Yang
aku yakin kamu masih tertidur menghadap kekiri
Kubiarkan
lagu itu terdengar pelan
Mengalun
dengan indah
Secercah
cahaya mulai memaksa
Memasuki
di sela-sela tirai
Lagu
ini masih belum selesai
Sinarnya
menyinari rambutnya yg hitam
Hangatnya
terasa dipori-pori kulit ini
Terlihat
sebuah sunggingan senyum darimu
Seperti
tersadar akan sesuatu
Matamu
terbuka perlahan
Seperti
ada lem yg merekat
Sebuah
bibir tebal dan merah mendarat di keningmu
Sambil
mengucap 'Good Morning Love'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar