Selasa, 13 Desember 2016

Dimensi

Waktu cepat berlalu

Sajak yang kutulis tidak akan pernah kau baca

Kurir waktu yang akan menyampaikan



Mengapa sepi

Selasa, 22 November 2016

Masalah Klasik

Tiap menjelang senja rumah selalu ribut
Nampak sekejap lalu menghilang
Dari yang bubuk, lengket hingga cair
Semua dicoba
Namun mati satu tumbuh seribu
Tikus di rumah sulit ditipu
Mereka bahkan menyerang balik
Mengencingi alat makan
Menggerogoti kaus kesayangan
Mereka dimana - mana

Bagaimana cara membasmi
Sampai mereka punah

Oh !
Buat penelitian ilmiah
Khasiat ekor atau otak tikus
Untuk meningkatkan gairah hidup

Selasa, 15 November 2016

Atas Nama

Atas nama keyakinan
Biarlah menjadi abu
Asal bumi tidak diduduki orang sepertimu
Perkara yang sedang berdiri atau terlentang
Aku kembalikan atas nama

Atas nama rakyat
Kau tebar benih kebahagiaan
Yang tertanam pada setiap umat
Lalu kau tuai sebagian
Sisanya kau biarkan dimakan hama
Perkara untung dan rugi
Kelak bisa membuat lahan baru
Dan menyemai benih kegembiraan

Atas nama kesetaraan
Kau duduk aku berdiri
Terpisah antar warna gerbong
Kau malah sok berkuasa
Kini jalanan menjadi pink
Dan kau malah berteriak menolak
Tidak mau dimanja
Warna gerbong dicat ulang
Kau malah merengek
Ingin dipuja

Atas nama cinta
Tidak pernah salah
Hanya kalah

Sabtu, 11 Juni 2016

Di Waktu Subuh

Bulan masih nampak bercahaya
Sedangkan matahari masih berselimut debu angkasa
Mengerjapkan matanya sedikit

Ada yang sudah terbangun dan ada pula yang masih bermimpi
Ibu - ibu muda yang kewalahan
Si jabang bayi tidak ada hentinya menangis
Sedang si Ayah masih berjuang menghadang hempasan ombak
Berharap matahari melepaskan selimutnya

Di ruang lain
Para wanita yang menjajakan diri
Masih tidur terlelap
Kelelahan
Sementara ada sajadah masih terbentang
Memanjatkan doa meminta ampunan
Berharap dibuka pintu maaf

Di jalan raya
Mobil - mobil pribadi seliweran
Angkot dan bus sedang dipanasi
Berharap tidak mogok di tengah kemacetan

Di waktu subuh
Ada yang ingin diakhiri
Walaupun subuh sebuah permulaan
Tapi bukankah awal dan akhir berdekatan
Sedangkan subuh menjadi antara

Selasa, 31 Mei 2016

Berbondong - bondong

Ayo berbondong - bondong ke kota
Kami ingin dicium oleh asap kota
Menghirup aroma karbon
Meramaikan jalanan yang bising
Galakkan urbanisasi

Kosongkan desa - desa
Ayo tinggal di kota
Semuanya ada dan beragam
Pelacur jalanan, koruptor berjalan hingga dakwah musiman

Tinggalkan pacul dan arit
Beralih ke tombol - tombol on off
Niscaya akan terlihat sukses

Tak ada lagi benih yang ditanam
Kita impor dari negeri miskin
Atau menciptakan beras artifisial
Melalui tombol - tombol on off

Jangan takut tidak dapat kerja
Di kota ada berbagai macam kerja
Kerja rodi, kerja paksa, kerja keras, kerja-in
Disini tidak ada pemalas
Semua pekerja keras
Tidak ada tanggal merah
Malah mereka menuntut menambah jumlah hari menjadi delapan

Tinggallah di kota
Jalan lengang dipadati
Jalan sempit disesaki
Jangan sampai ada ruang

Tidak seperti di desa
Yang sepi.

Kamis, 12 Mei 2016

Mencari - cari

Pada akhirnya kita kembali sendiri
Berjalan sendiri
Menuju apa yang dicari
Entah dipersimpangan akan berpapasan lalu menyapa
Atau membelakangi lalu mengacuhkan

Akhirnya apa yang dicari
Belum tentu akan ditemukan
Mungkin hilang atau ditelan kegelapan

Dalam pencarian : hal yang lama dan baru bisa saja ditemukan
Sedang yang dicari masih belum pasti
Lalu, sampai kapan pencarian berhenti

Disudut ruang gelap
Ada yang menunggu ditemukan

Selasa, 26 April 2016

Menjadi Manusia

Aku adalah hewan yang berjiwa manusia. Aku bisa berubah ke berbagai bentuk hewan. Hewan liar, jinak maupun buas. Aku bisa menjadi hewan apa saja tetapi jiwa ini tetap manusia. Bergerak dengan insting yang terkadang kerakusan hewaniah tidak bisa dikendalikan. Jiwa ini berakal tapi tidak dapat dikendalikan oleh insting hewani. Membunuh, mencabik, menggigit hingga pura - pura jinak telah aku lakoni dalam berbagai bentuk hewan. Aku bisa menjadi kucing pemalas dan penurut ataupun menjadi ular berbisa yang berdesis dan menerkam dengan tenang, cepat dan mematikan jika sudah menemukan mangsanya.

Kini, aku mulai bosan menjadi hewan berjiwa manusia karena terkadang aku harus memakan bangkai dan membinasakan teman sendiri hanya karena masalah daging ataupun kekuasaan tempat. Aku bosan karena aku selalu menang karena jiwa manusia ini membantuku. Aku menjadi raja hewan. Tiada tandingan dan mereka telah tunduk. Kebosanan itu yang membuat aku ingin menjadi manusia.

Aku ingin menjadi manusia karena mereka bisa berbicara ragam bahasa bahkan mereka bisa bahasa hewan. Mereka adalah makhluk sempurna dengan tubuh yang sempurna dibanding kami : hewan. Mereka punya akal sedangkan kami hanya mempunyai insting. Otak mereka digunakan untuk berpikir sedangkan kami, hanya sebagai penghias organ tubuh untuk mengikuti naluri hewan kami. Mereka terlihat ramah dan sangat menyenangkan, saling menjaga dan saling menghormati. Aku berjiwa manusia tapi terperangkap dalam tubuh hewan dan aku tidak bisa berbicara manusia karena tubuh hewan ini.

Aku ingin menjadi manusia. Andai manusia itu mendengarkanku. Aku menggonggong mereka kabur, Aku mengeong mereka beri aku susu, Aku berdesis mereka tidak peka dan ketika aku mengaum mereka bersorak. Mereka tidak mengerti yang aku sampaikan. Aku ingin menjadi manusia. Tubuh dan jiwa manusia agar aku bisa menjadi seperti mereka yang saling menghormati, menjaga dan menyayangi sesama manusia. Tidak seperti kami yang terkadang karena masalah daging sedikit bisa saling bunuh hingga meninggalkan kawanan. Aku ingin menjadi manusia : makhluk sempurna. Hewan berjiwa manusia saja iri apalagi makhluk lain.