Sabtu, 16 April 2016

Berpikir sejenak (7)

Mempunyai pendidikan tinggi tentunya menjadi sebuah impian bagi banyak orang. Ada yang sudah mencapainya dan ada pula yang sedang memperjuangkannya. Dengan mempunyai pendidikan yang tinggi juga diharapkan bisa mendapatkan penghasilan sesuai harapan karena untuk sekolah di universitas saja sudah butuh banyak biaya.

Seharusnya kita bisa bersyukur dengan mencapai pendidikan yang tinggi karena kita hanya sebagian kecil dari sekian ratus juta orang Indonesia yang masih sulit mendapatkan akses belajar dan mencapai pendidikan yang tinggi. Sayangnya sebagai manusia kita masih kurang bersyukur. Lihat saja pelajar - pelajar sekarang bagaimana perilaku mereka. Mungkin saja nilai akademis mereka baik tapi untuk attitude dan manner masih harus dipertanyakan. Banyak yang kita bisa jadikan contoh. Pejabat - pejabat yang ada di negeri ini, mereka adalah orang - orang terpelajar dan terpilih mempunyai wawasan tinggi tapi kenapa mereka melakukan korupsi? Betapa kejamnnya sebuah uang. Ia hanya benda mati tapi dapat membius dan mempengaruhi orang - orang terpelajar.

Pejabat seharusnya memperhatikan rakyat bukan diri sendiri. Ilmu yang mereka dapat digunakan untuk membodohi rakyat dengan bahasa yang tidak mudah dimengerti. Lalu bagaimana dengan attitude dan manner? Itu semua pun mulai memudar. Lihat saja perilaku para petinggi di Indonesia. Mereka malah bermewah - mewahan apalagi dengan rencana pembangunan gedung perpustakaan di DPR. Padahal di ujung negeri ini masih banyak yang buta huruf dan tidak bisa mendapatkan akses buku yang bagus.

Lantas bagaimana dengan sila kelima dari pancasila? Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Masih jauh dari itu. Kini, sebagai pemuda kita tidak bisa terus menerus mengeluhi sebuah keadaan tapi memikirkan sebuah ide untuk diterapkan agar Indonesia bisa menjadi lebih baik. Karena generasi muda adalah penerus bagi kemajuan di negeri ini. Kualitas generasi muda Indonesia sekarang bisa menjadi proyeksi bagaimana Indonesia ke depan. Sudahkah kita berpikir kesana? Di tahun dimana kita menjadi pemimpin negeri dan pengambil keputusan. Akankah kita mencontoh para penguasa saat ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar