Kamis, 25 Juni 2015

Pada Suatu Masa

Pada suatu masa
Pelangi tidak berwarna warni
Hujan tidak berbentuk air
Dan sore tidak lagi oranye

Pada suatu masa
Gunung tak lagi di daki
Ia dituruni

Burung - burung tidak lagi terbang
Mereka berjalan

Impian manusia menjadi nyata
Mereka berterbangan
Dimana - mana
Tanpa sayap

Menginjakkan tanah pun enggan
Sibuk dengan impian yang tercapai
Terbang hingga ke langit
Ingin melihat bintang lebih dekat

Pada suatu masa
Manusia meninggalkan bumi
Menjelajah angkasa
Meninggalkan bumi dan isinya
Terlantarlah ia tidak ada yang merawat

Begitulah manusia

Sabtu, 20 Juni 2015

Yang Terlupakan

Singgasana kehidupan
Nyaman ini serasa di surga
Segala ada dan tersedia
Tak perlu meminta

Datang dan kemarilah
Kita berpesta di setiap malam
Meredam suara alam
Mengalahkan gemerlap bintang - bintang di angkasa
Setiap malam

Sudikah pagi datang
Siang pun hanya tiba sesaat
Hanya ada malam
Malam yang panjang

Pagi hanya pemanis
Siang menjadi penghangat
Sore adalah permulaan
Tak pernah padam

Di sudut lain
Pagi terasa kelam
Siang menjadi gelap
Dan sore menjadi akhir
Berharap tidak bertemu pagi

Ia menunggu dalam kelam
Dicericiti oleh gagak yang singgah
Ia termangu dalam khayal
Pantaskah?

Rabu, 10 Juni 2015

Menemukanmu

Di tengah kekeringan yang melanda
Entah kapan berakhir
Oase muncul di tengah - tengah
Apakah itu fatamorgana?
Tapi ini bukan padang pasir
Hanya kekeringan yang luar biasa

Mulut daun berkeriput
Akar menyusut
Menggoyahkan yang ditanamnya
Terhempas oleh angin lewat

Sudah lama dilanda kekeringan
Apakah oase ini pertanda?
Pertanda untuk kekeringan selamanya
Atau
Kehidupan baru dimulai

Kamis, 04 Juni 2015

Pertemuan

Di saat itu
Kita bertemu
Hanya tatap yang berlalu
Seperti angin yang berhembus
Tidak ada kata yang terucap
Hanya mata yang berbicara
Yang dipantulkan oleh cahaya

Terdengar jelas
Mata yang bernada

Angin kembali berhembus
Berhembus berbisik
Sejuta kata tersuar
Menenggelamkan nada yang terdengar

Hening..