Pernah terpikir kenapa
dilahirkan di bumi kenapa tidak di planet lain yang mungkin nanti wujud kita
bukan manusia melainkan alien yang ada di imajinasi atau yang biasa kita lihat
di imajinasi orang lain yang dituangkan melalui film. Semua tampak sama,
manusia. Manusia terlahir dari seorang wanita tangguh, sabar, kuat dan
pemberani. Mereka terlihat sama saja saat lahir. Seorang bayi. Bayi yang tidak
akan pernah tau nantinya akan menjadi seorang yang memberi pengaruh atau
memberi keruh.
Setiap orang terlahir di
tempat berbeda, jikalau memang sama, mereka terpisah antar ruang atau inkubator.
Bentuk tubuh saat lahir pun berbeda, ada yang sempurna dan tidak tapi mereka
tetap sama, bayi.
Mengapa di dalam hidup
selalu muncul perbedaan dan lawan. Bahkan yang terlahir sebagai kembar siam
identik pun memiliki perbedaan walaupun tampak sama. Sebegitu sempurnakah Sang
Pencipta? Sedetail itukah? Hingga manusia paling teliti pun akan menemui
kesalahannya. Apakah manusia diciptakan untuk membuat sebuah perbedaan? Ataukah
manusia diciptakan untuk membuat sebuah akhir?
Mungkin ini adalah pemikiran
terakhir yang membuat saya semakin yakin dengan adanya Tuhan. Jika memang hidup
ini ada akhirnya dan ada surga dan neraka lalu apa yang kita lakukan selama
kita disana? Keabadian yang mungkin banyak orang dambakan dengan paras rupawan
dan tubuh ideal lalu kita tidak akan pernah mati. Banyak manusia yang berharap
keabadian itu. Lalu, di keabadian nanti kita akan hidup damai yang didambakan
seluruh manusia di bumi.
Tapi, bukankah manusia itu
tidak pernah merasa puas dengan segala hal? Apakah dengan ketidakpuasan itu
manusia bisa menjadi damai? bukankah manusia selalu suka dengan tantangan baru?
Hal – hal baru? Keluar yang dinamakan zona nyaman dan selalu berusaha untuk
menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Bukankah manusia seperti itu? Makhluk yang
tidak pernah puas. Mungkinkah di keabadian nanti akan ada persaingan dan
kerusuhan karena kebosanan yang mereka alami di zona nyaman mereka?
Saya bersyukur saya selalu
ingat Tuhan saya dan saya bersyukur saya dapat berpikir dengan bebas. Lalu bisa
kembali lagi ke awal kemana saya harus berpijak dan melangkah di jalan yang
sudah jelas kemana saya harus melangkah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar