Aku berjalan sendiri
Di tengah malam bersama sunyi
Di ujung sana aku mulai menari
Menikmati alunan lagu rembulan
Bersama malam aku tidak sendiri
Gelap yang pekat seakan mengikatku
Aku dilahap oleh kegelapan malam
Adakah cahaya yang menyinari?
Aku mulai berlari
Malam gelap yang pekat
Tidak pernah lelap untuk mengikat
Aku mulai bermimpi
Mengapa mereka tidak suka kegelapan
Bersamanya sungguh menyenangkan
Walaupun kau akan dibutakan
Bukankah itu lebih baik daripada melihat?
Melihat kesengsaraan
Melihat kemunafikan
Melihat kebohongan
Melihat kemaluan
Melihat ketidakpastian
Dan kau hanya melihat?
Selasa, 25 Februari 2014
Sabtu, 08 Februari 2014
Sepucuk Surat Di Bawah Pintu
Ada sepucuk surat di bawah pintu
Berwarna cokelat gelap
Baunya tidak seperti surat yang baru dibeli
Seperti bau kaleng yang berkarat
Bukan bau kertas
Ada sebuah rindu yang ditulis
Kata-kata yang tidak dimengerti
Tapi dapat aku rasa
Ada sebuah guyonan yang ditulis
Tapi aku menangis
Terlintas kenangan manis
Dalam sebuah kata yang berbaris
Sudah terlalu lama
Sangat lama
Biarlah surat ini berada di atas meja
Agar setiap saat dapat aku baca
Atau dibawa pergi oleh angin yang meninggalkan kenangan
Berwarna cokelat gelap
Baunya tidak seperti surat yang baru dibeli
Seperti bau kaleng yang berkarat
Bukan bau kertas
Ada sebuah rindu yang ditulis
Kata-kata yang tidak dimengerti
Tapi dapat aku rasa
Ada sebuah guyonan yang ditulis
Tapi aku menangis
Terlintas kenangan manis
Dalam sebuah kata yang berbaris
Sudah terlalu lama
Sangat lama
Biarlah surat ini berada di atas meja
Agar setiap saat dapat aku baca
Atau dibawa pergi oleh angin yang meninggalkan kenangan
Langganan:
Postingan (Atom)