Kasian banget dah. Kadang gua suka mikir, orangtua anak itu kemana? atau mungkin tuh anak gak punya orangtua? Seandainya tuh anak punya orangtua, orangtua macam apa yg membiarkan seorang anak kecil tidur dijalanan dengan cuaca yg dingin di malam hari. Kali ini gua mencoba belajar lagi gimana rasanya harus bersyukur dengan kehidupan yg udah gua dapet. Kadang, kita gak sadar kalo kita ngeliat ke bawah hidup kita lebih beruntung dari mereka. Sayangnya, kalo kita ngeliat keatas pasti selalu saja ada rasa ingin melebihi yg diatas. Jika pandangan tersebut dibuat motivasi mungkin bisa membuat hidup kita lebih baik tapi kalo kita menjadi minder karena sering melihat keatas, kita gak akan bisa maju dan mungkin kita bisa saja jatuh kebawah.
Kalo memandang kehidupan sepertinya mirip dengan melakukan pemanasan awal. Menengadahkan kepala kebawah lalu keatas, begitu diulang - ulang. Seperti menikmati hidup ini, bisa mengambil nilai yg diatas dan juga yg dibawah. Jangan terlalu banyak melihat kebawah atau keatas nanti bisa pegel kepalanya. Disini kita belajar untuk hidup seimbang dan belajar untuk menikmati indahnya kehidupan. Bayangkan jika hidup ini hanya ada orang kaya saja, harus kemana kita minta tolong orang yg mau membantu untuk membangun rumah kita jika kuli bangunan itu orang yg kaya. Seandainya dunia ini miskin semua, bagaimana bisa maju dan mendapat motivasi kalo isinya orang - orang miskin. Kita gak bisa melihat keatas untuk dicontoh agar kita bisa menirunya dan bisa memotivasi untuk lebih maju. Hidup itu indah. Kehidupan ini telah dirancang sedemikian rupa hingga kita harus selalu mensyukurinya setiap hari.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus