Kau datang kembali
Sayangnya kau telat
Seharusnya bulan lalu kau tiba
Tapi kau malah tiba di bulan ini
Aku sudah menantimu
Cerita apa yang akan kau berikan hujan
Bercerita tentang banjir
Atau penyakit
Cerita tentang gadis payung
Atau gadis teduh
Aku lebih memilih gadis teduh
Dia gadis teduh
Setiap musim hujan ia berteduh di bawah pohon beringin yang rindang
Setiap jam 5 senja di waktu hujan
Sendiri
Menanti transportasi yang mau dinaiki
Banyak orang lalu lalang berpayung
Tapi tidak ada yang menghiraukan si gadis teduh
Ia tetap berteduh
Menanti transportasi yang mau dinaiki
Setiap jam 5 senja ia selalu disana
Menanti musim berganti
Yang pada akhirnya hujan tidak mampu bercerita lagi
Selasa, 28 Oktober 2014
Rabu, 08 Oktober 2014
Manusia Bertanduk
Ada manusia bertanduk
Seruduk sana seruduk sini
Menghantam yang mengganggu
Siapapun
Matanya dibutakan oleh tanduk
Tunduk tanduk
Manusia bertanduk hanya bisa menggangguk
Angguk sana angguk sini
Seperti guk guk
Ada yang tanduk asli juga ada yang diberi
Tanduk bongkar pasang
Tidak ada yang tahu
Yang penting mempunyai tanduk
Ada yang mengganggu, seruduk!
Merunduk lalu menanduk
Yang bertanduk berkuasa
Tidak punya tanduk harus tunduk
Tidak tunduk, seruduk!
Ingin punya tanduk?
Tunduk!
Seruduk sana seruduk sini
Menghantam yang mengganggu
Siapapun
Matanya dibutakan oleh tanduk
Tunduk tanduk
Manusia bertanduk hanya bisa menggangguk
Angguk sana angguk sini
Seperti guk guk
Ada yang tanduk asli juga ada yang diberi
Tanduk bongkar pasang
Tidak ada yang tahu
Yang penting mempunyai tanduk
Ada yang mengganggu, seruduk!
Merunduk lalu menanduk
Yang bertanduk berkuasa
Tidak punya tanduk harus tunduk
Tidak tunduk, seruduk!
Ingin punya tanduk?
Tunduk!
Rabu, 01 Oktober 2014
Bulan Kemarin
Bulan Kemarin
Aku bersama angin malam
Terbang ke awan
Menyapa langit biru yang menghitam
Mematikan bintang yang akan redup
Lalu melayang layang di angkasa raya
Seluas inikah dunia?
Menjelajahinya saja aku takkan sanggup
Dimana ujungnya? aku belum pernah tahu
Segelap itukah dunia?
Butuh senter raksasa untuk menyinarinya
Benda - benda langit terhampar
Bagai puing - puing bangunan
Berserakan dimana - mana
Sebesar itukah dunia?
Siapa yang mencipta?
Kalau memang dunia seluas hamparan laut tidak berujung
Untuk apa hanya kita yang berada disini
Adakah yang lain?
Adakah yang mengisi kelapangan ini?
Sangat luas tapi sepi
Bisikan angin pun dapat terdengar
Kamu tidak sendiri
Silahkan, Dia ada untukmu
Selamanya
Aku bersama angin malam
Terbang ke awan
Menyapa langit biru yang menghitam
Mematikan bintang yang akan redup
Lalu melayang layang di angkasa raya
Seluas inikah dunia?
Menjelajahinya saja aku takkan sanggup
Dimana ujungnya? aku belum pernah tahu
Segelap itukah dunia?
Butuh senter raksasa untuk menyinarinya
Benda - benda langit terhampar
Bagai puing - puing bangunan
Berserakan dimana - mana
Sebesar itukah dunia?
Siapa yang mencipta?
Kalau memang dunia seluas hamparan laut tidak berujung
Untuk apa hanya kita yang berada disini
Adakah yang lain?
Adakah yang mengisi kelapangan ini?
Sangat luas tapi sepi
Bisikan angin pun dapat terdengar
Kamu tidak sendiri
Silahkan, Dia ada untukmu
Selamanya
Langganan:
Postingan (Atom)