Selasa, 02 Agustus 2011

Next Day

Hari ke-2

Setelah insiden kemarin gw pun bertanya-tanya pada orang-orang sekitar apa sebenarnya niat dokter tersebut melakukan hal itu pada diri gw dan teman-teman gw yang lain yang jelas tidak bersalah. Setelah mendapat infonya ternyata eh ternyata itu untuk mengecek testis kita turun berok atau tidak. Gw juga kurang tau sih apa itu turun berok tapi menurut kuping yang gw denger dari sana sini turun berok adalah peristiwa dimana testis kita mengalami penurunan atau gw menyebutnya kondor atau turun. Dokter itu mengecek turun berok karena disini ternyata jika kita lulus dan menjadi siswa baru kita akan melewati hari-hari yang melelahkan dengan setiap hari berlari. Gak bisa dibayangin kan kalo yang turun berok nanti diterima terus lari, testisnya goyang kesana kemari dan mungkin yang lebih parah bisa terjadi jatuhnya testis ketika kita berlari. Kalian gak mau kan itu terjadi? Berterima kasihlah kepada dokter tersebut karena ia telah mengecek kita turun berok atau tidak.

Tes hari ini adalah tes psikotest atau bisa dibilang tes kejiwaan. Ya ini semua menyangkut tentang logika kita masing-masing untuk menjawab soal-soal yang diberikan. Tapi,soal tersebut sangat banyak. Yah, 200 soal seinget gw. Gw pun mengerjakan dengan serius. 1 jam kemudian, muka gw dah kusut dan teman-teman gw yang laen pun terlihat sama. Ada yang sambil duduk dibawah,sambil jongkok,sambil nungging, pokoknya semua gaya ada diruangan ini tergantung mereka gimana enakya mengerjakan soal tersebut. Gw pun cukup dengan gaya duduk mengerjakan soal tersebut dengan santai. 2 jam kemudian, tangan pegel-pegel mata merah karena kecapekan lihat soal-soal yang rame. Gw pun mencoba melihat sekeliling dan ternyata gw pun mendapat pemandangan yang indah dimana cewek cakep pake rok pendek dengan paha mulus dan terlihat halus sekali. Mata gw pun jadi segar kembali dan gw pun kembali semangat mengerjakan soal-soal tersebut. Setelah hampir 3-4 jam lebih kita semua mengerjakan soal tersebut akhirnya selesai juga. Karena gw sudah selesai melakukan semua tes gw pun pergi ke asrama dan berniat untuk istirahat sedangkan yang lain masih sibuk dengan tes kesehatan karena mereka ada yang belum mendapat giliran.

Hari ke-3

Hari terakhir gw menginap disini untuk melakukan tes agar gw bisa diterima di sekolah ini. Ya, tes kesemaptaan adalah tes yang paling ditunggu dan paling melelahkan. Gw pun malas untuk melakukannya karena ini pasti akan sangat lelah. Tes kesemaptaan tersebut pun terdiri dari lari, sit up dan push up. Gw pun tidak yakin dengan sit up ataupun push up karena gw tidak terlalu kuat untuk melakukan itu semua. Yang bisa diandalkan hanyalah lari. Yah, bisa dibilang kalau soal lari gw cukup kuat walaupun masih bisa dibalap sama kura-kura bayi yang baru belajar jalan.

Tes kesemaptaan pun dimulai dengan teriknya matahari dan sangat panas menurut gw. Gw pun mendapat giliran sekitar jam 10an jadi gak panas banget deh waktu gw lari. Kita semua lari di lapangan sepak bola yang cukup besar dan disana sudah disiapkan track untuk kita semua berlari.

Gw pun dengan calon siswa yang lain memulai dengan berlari dengan sekuat tenaga. Kita semua akan berlari selama 12 menit dan menempuh jarak 200 meter. Gw dengan semangat juang yang tinggi terus berlari dengan sekuat tenaga. Teman-teman gw sudah mulai bertumbangan satu per satu dan gw masih semangat untuk terus melaju dengan konsisten. Abang-abang dan teteh-teteh yang ada disana juga ikut menjagokan kita semua dan mereka pun layaknya sedang menonton pacuan kuda yang sedang berlari, mereka menaruh taruhan untuk jagoan mereka masing-masing. Dan gw termasuk yang paling dijagokan sama mereka. Karena gw sedang memimpin pada lari tersebut dan gw akan berusaha sekuat tenaga untuk terus berlari sampai waktu habis. Ketika waktu abis muka gw merah,keringat bercucuran dan lidah menjulur, nafas gw pun memburu. Gw tergeletak seketika di lapangan tersebut selama beberapa menit untuk memulihkan kondisi.

Tidak menungu waktu lama, tes push up pun diadakan dan gw masih lemes gara-gara lari tadi. Gw melakukan push up dengan menggoyangkan pantat gw keatas dan kebawah layaknya artis bintang porno sedang melakukan hubungan seks dan gw pun berteriak ‘aaaaaahhh, yeaaaaaaah’. Sukses push up dengan gaya bintang porno tersebut gw melanjutkan sit up. Gw sit up dengan sekuat tenaga walau tubuh ini sudah tidak berdaya lagi melakukan semuanya gw pun tetap berusaha keras. Sit up berhasil gw lalui dengan perut keram.